Butuhdisini merupakan kawasan di Kota Purworejo yang terkenal akan es dawet irengnya. penjual biasanya berjualan dibawah jembatan butuh, sehingga ada orang yang menyebutnya dengan Es Dawet Ireng Butuh Purworejo atau Es Dawet Ireng Jembut ( Jembatan Butuh ). untuk nama Dawet Khas Jembut ini memang terdengar jorok ya, namun disana terkenal dengan sebutan ini yang berartian abreviasi dadi Es
Adhelyna Pertiwi Kuliner Saturday, 06 Aug 2022, 1907 WIB Dawet jembut kecabut adalah singkatan dari dawet hitam jembatan butuh kecamatan butuh yang berasal dari daerah Butuh, purworejo tepatnya di sebelah jembatan Butuh. Nah jika kalian sedang berkunjung atau lewat di daerah Butuh ada baiknya kalian harus mencoba dawet hitam yang sangat legendaris ini. Pada hari itu minggu 3/7 pukul WIB, saya pergi mengunjungi salah satu dawet hitam yang sangat terkenal dimana mana yaitu dawet jembut. Ya memang namanya agak terdengar jorok namun jangan salah itu hanya sebuah singkatan yang artinya dawet jembatan butuh. Sangat cocok sekali bukan di siang bolong yang panas itu menkmati es dawet hitam yang sangat enak dengan pemandangan jembatan butuh. Banyak sekali orang orang luar daerah yang dating berkunjung untuk menikmati semangkok dawet hitam yang sangat manis dan segar ini. Dawet ireng khas Butuh, Purworejo ini pertama kali dirintis oleh Mbah Ahmad Dansri pada tahun 1950 an. Pada awal mulanya mbah Ahmad membuat minuman ini hanya untuk para petani pada saat panen tiba saja, mbah Ahmad berkeliling dari sawah ke sawah untuk menawarkan minuman dagangannya itu. Namun setelah mbah Ahmad meninggal kemudian anaknya yang bernama Nawon itu melanjutkan jualan mbah Ahmad dengan membuka gubug atau warung yang terletak dipinggir jalan yaitu tepatnya di sebelah jembatan Butuh. lalu dilanjutkan lagi sampai dengan generasi ke tiga. Usaha es dawet ireng yang dilanjutkan oleh Wagiman dan istrinya yang bernama Hatati pun kini semakin ramai dan popular. Proses pembuatan dawet atau cendol hitam khas Purworejo ini dilakukan manual dengan tangan dan tidak menggunakan bahan pewarna buatan. Awalnya, tepung pati gelang direbus sambil diaduk sehingga menjadi adonan kental dan siap dicetak menjadi dawet. Warna hitam pada dawet diambil dari pewarna alami yakni jerami padi yang dibakar lalu abunya dihaluskan dan disaring. “Dawetnya berwarna hitam itu karena diberi oman atau jerami padi yang dibakar, bukan pewarna buatan. Kemudian racikannya dawet diberi santan, pemanis dari gula kelapa dan es. Harga satu mangkok es Dawet Jembut Kejabut hanya Rp. 5000,’. Jika ingin semakin segar dan nikmat, kita bisa menambah Rp. 2000 dengan tambahan tape ketan. Setiap hari, ratusan porsi dawet selalu ludes diserbu pembeli. Nah, tapi ada yang unik dari es dawet ini. Jadi kalau saya lihat lihat penjual dari dawet ireng tidak pernah tersenyum sama sekali, waktu saya iseng Tanya ke nenek saya kenapa yang jual dawet tidak pernah senyum itu katanya memang sudah dari jaman mbah Ahmad ketika menjajakan es dawetnya tidak pernah tersenyum sama sekali jadi hingga sekarang pun anak cucunya yang jualan dawet itu juga tidak pernah tersenyum sama sekali. dawet dawetireng purworejo minumandawet minuman kuliner Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Kuliner Terpopuler Tulisan Terpilih
1 Nama Es Dawet Jembut berasal dari singkatan. Tidak ada hubungannya es dawet ini dengan hal-hal tidak senonoh yang mungkin sempat kita pikirkan. Sebenarnya kata jembut berasal dari singkatan Jembatan Butuh yang menjadi tempat dijualnya es unik ini.
Jakarta Indonesia adalah negeri yang kaya akan ragam kulinernya. Mulai dari makanan berat, jajanan, hingga minuman. Berbicara mengenai minuman khas ada satu minuman khas yang cukup populer di Indonesia yaitu es dawet. Es dawet merupakan minuman segar yag bercita rasa manis terbuat dari adonan tepung beras maupun tepung ketan yang diberi pewarna hijau lalu disajikan dengan sirup gulu merah dan kuah santan. Sedikit berbeda dengan es dawet pada umumnya, es dawet khas Purworejo berwarna hitam. Es dawet ini sering disebut dengan es dawet ireng. Kata ireng dari bahasa Jawa berarti hitam. Es dawet ireng terbuat dari adonan tepung beras yang dicampur abu merang sehingga menghasilkan butiran dawet berwarna hitam. Sama dengan dawet pada umumnya, dawet ireng disajikan dengan sirup gula merah dan kuah santan yang kemudian diberi tambahan es batu. Bagi kamu yang ingin merasakan manis dan segarnya es dawet ireng khas Purworejo ini kamu bisa membuatnya di rumah. Berikut resep dan cara membuatnya.
EsDawet Ireng. Dawet Ireng adalah es cendol yang berasal dari daerah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah. Kata ireng dari bahasa Jawa berarti hitam. Butiran dawet berwarna hitam, karena diperoleh dari abu bakar jerami yang dicampur dengan air sehingga menghasilkan air berwarna hitam. Untuk mencapai ke Pulau Jumino tersebut wisatawan bisa
Butuhdisini merupakan tempat di Kota Purworejo yang terkenal akan es dawet irengnya. penjual biasanya berjualan dibawah jembatan butuh, sehingga ada orang yang menyebutnya dengan Es Dawet Ireng Butuh Purworejo atau Es Dawet Ireng Jembut ( Jembatan Butuh ). untuk nama Dawet Khas Jembut ini memang terdengar jorok ya, namun disana terkenal dengan sebutan ini yang berartian akronim dadi Es Dawet
DNyO2Uh. 07mo4qgzja.pages.dev/23507mo4qgzja.pages.dev/40207mo4qgzja.pages.dev/46207mo4qgzja.pages.dev/25107mo4qgzja.pages.dev/36807mo4qgzja.pages.dev/30507mo4qgzja.pages.dev/41807mo4qgzja.pages.dev/110
resep dawet ireng jembatan butuh